PERTANIAN
Pertanian merupakan salah satu bidang
yang digeluti oleh masyarakat yang ada di Kecamatan Nusalaut. Dapat dikatakan
bahwa sebagian besar penduduk Kecamatan Nusalaut merupakan petani yang sebagian
besar hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga masing-masing, selain
dijual jika ada kelebihan dari hasil pertanian tersebut.
Di
Kecamatan Nusalaut, oleh masyarakat local tidak disediakan lahan khusus untuk
pertanian, lahan pertanian yang digunakan oleh masyarakat adalah di sela-sela
lahan perkebunan yang ada. Hasil pertanian yang cukup dominan di kecamatan
Nusalaut adalah ubi kayu, ubi jalar dan jagung.
Data mengenai luas produksi dan hasil pertanian
dapat diikuti melalui tabel
berikut ini.
Luas Lahan dan
Produksi Pertanian Di Kecamatan Nusalaut
NO
|
JENIS
|
JUMLAH
|
|||
Luas (Ha)
|
Hasil (Ton
|
||||
2011
|
2012
|
2011
|
2012
|
||
1.
|
Ubi Kayu
|
49
|
49
|
39,2
|
38,2
|
2.
|
Ubi Jalar
|
12
|
12
|
84
|
79,0
|
3.
|
Jagung
|
10
|
10
|
30,0
|
27,3
|
Sumber data “ Nusalaut dalam Angka Tahun 2012.
Perbandingan luas lahan dan hasil produksi pertanian
sebagaimana diperlihatkan dalam tabel 2, menunjukan bahwa pertama,
luas lahan pertanian tidak pengalami perubahan sama sekali. Hal ini
disebabkan karena rata-rata petani hanya
bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya saja, tidak untuk
diperjualbelikan. Kedua, hasil produksi mengalami penurunan untuk semua komuditas
pertanian yang ada di Kecamatan Nusalaut. Komuditas pertanian yang mengalami
penurunan hasil produksi yang cukup menonjol adalah jagung yakni sebanyak 9%
atau turun dari 30,0 ton menjadi 27,3 ton.
Penurunan hasil produksi pertanian di Kecamatan Nusalaut
disebabkan karena adanya pekerjaan ganda yang berlaku di Kecamatan Nusalaut, di
samping sebagai petani, mereka juga melakukan aktivitas sebagai nelayan jika
kondisi laut memungkinkan. Penyebab lain adalah aktivitas sebagai petani tepat
pada musim penghujan sehingga berdampak kurang bagus bagi hasil panennya.
PERKEBUNAN
Kecamatan
Nusalaut sejak dulu dikenal sebagai penghasil cegkih. Karenanya tanaman ini
mempunyai produk tertinggi di Kecamatan Nusalaut. Tanaman
ini menyebar diseluruh lahan perkebunan yang ada di Kecamatan Nusalaut.
Masyarakat secara optimal memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam tanaman
cengkih ini. Selain cengkih, pala juga dihasilkan di kecamatan ini. Khusus
untuk pala, tanaman ini juga diperlakukan seperti lahan pertanian, dimana
penanamannya selalu merupakan tanaman selingan di antara tanaman cengkih yang
ada. Seluruh lahan perkebunan yang ada di kecamatan Nusalaut merupakan lahan
milik keluarga yang telah dikelola jauh sebelumnya yang oleh masyarakat setempat menyebutnya dengan “tanah dati”.
Gambaran tentang bidang perkebunan di Kecamatan Nusalaut, berupa produksi
komuditas perkebunan di Kecamatan Nusalaut dapat diikuti dalam tabel
berikut ini.
Luas Lahan dan
Produksi Perkebunan Di Kecamatan Nusalaut
NO
|
JENIS
|
JUMLAH
|
|||
Luas (Ha)
|
Hasil (Ton
|
||||
2011
|
2012
|
2011
|
2012
|
||
1.
|
Cengkih
|
865
|
865
|
61
|
61
|
2.
|
Pala
|
60
|
60
|
2
|
2
|
3.
|
Kelapa
|
146
|
146
|
17
|
17
|
Sumber data “ Nusalaut dalam Angka Tahun 2012. (data diolah)
Luas
lahan perkebunan yang dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak mengalami
peningkatan; masyarakat hanya melakukan peremajaan terhadap tanaman yang sudah tua umurnya sehingga luas
lahan dari tahun ke tahun tidak mengalami perubahan. Hal ini menyebabkan produktivitas
tanaman juga tidak mengalami peningkatan. Tanaman cengkih di Kecamatan Nusalaut
masih dikelola secara tradisional belum ada upaya-upaya yang signifikan untuk
meningkatkan tingkat produktivitas tanaman, sehingga hasil panen tidak maksimal.
PETERNAKAN
Bidang
peternakan di Kecamatan Nusalaut dapat dikatakan dilakukan secara tradisional.
Tidak ada peternakan yang dikelola di masyarakat. Segala jenis hewan peternakan
hanya dipelihara secara individual oleh masyarakat dan dibiarkan berkeliaran
secara bebas. Jenis ternak yang sering dipelihara oleh masyarakat adalah ayam
kampung, anjing, babi. Sedangkan jenis lainnya populasinya sangat sedikit
seperti sapi.
Populasi Ternak di Kecamatan
Nusalaut
NO
|
JENIS
TERNAK
|
PERKIRAAN POPULASI
|
|
2011
|
2012
|
||
1
|
Ayam Kampung
|
2645
|
2353
|
2
|
Babi
|
1226
|
869
|
3
|
Sapi
|
11
|
9
|
4
|
Bebek
|
49
|
48
|
5
|
lainnya
|
359
|
345
|
Sumber
: Profil Negeri
Sekecamatan Nusalaut (data diolah)
Tabel di atas memperlihat bahwa populasi ternak mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan populasi ternak yang sangat menyolok
adalah ternak babi yang mengalami penurunan jumlah populasi sebanyak 29,1% atau
sebanyak 357 ekor; sedangkan ayam buras mengalami penurunan sebanyak 11% dari
tahun sebelumnya atau sebanyak 292 ekor dari 2645 ekor. Sedangkan hewan ternak
yang lain mengalami penurunan yang tidak terlalu signifikan. Tren penurunan
populasi hewan ternak terutama hewan babi dan ayam buras disebabkan karena dua
penyebab yakni, pertama hewan ternak
tersebut tidak dipelihara dengan baik, hewan tersebut dibiarkan berkeliaran
secara bebas sehingga perkembangbiakannya terjadi secara alami; kondisi ini
disempurnakan dengan penyebab kedua, hewan
perliharaan tersebut merupakan makanan favorit masyarakat lokal dalam merayakan
hari tertentu sehingga pada hari-hari tersebut populasi hewan ternak berkurang
secara drastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar