Sarana dan Prasarana Transportasi

Transportasi antar negeri di Kecamatan Nusalaut seluruhnya menggunakan sarana transportasi darat yakni kendaraan roda dua (ojek), kecuali untuk hari-hari tertentu ada juga sarana transportasi laut yang digunakan misalnya pada hari selasa dan rabu. Transportasi laut ini hanya digunakan oleh masyarakat ketika ada masyarakat yang datang atau keluar dari Kecamatan Nusalaut dengan menggunakan kapal ferry yang melayani angkutan Ambon dan Masohi satu minngu satu kali.
Sedangkan untuk melakukan perjalanan ke luar kecamatan nusalaut atau datang ke Kecamatan Nusalaut, sarana transportasi yang digunakan adalah sarana transportasi laut. Untuk perjalanan ke Ambon dapat dilakukan dengan menggunakan kapal ferry dan untuk Negeri Titawaai dan Abubu ada juga motor tempel dan speed boat. Untuk perjalanan ke Masohi hanya tersedia kapal ferry yang melakukan pelayaran seminggu sekali. Sedangkan untuk perjalanan ke Saparua menggunakan angkutan laut berupa motor tempel yang ada pada hari rabu dan hari sabtu setiap minggu.
Alat Transportasi Yang Digunakan dari dan ke Ibukota Kecamatan

NO

NEGERI
ALAT TRANSPORTASI
ANGKUTAN DARAT
ANGKUTAN LAUT
1.
Ameth


2.
Akoon
ojek

3.
Abubu
ojek

4.
Titawaai
ojek
Motor tempel
5.
Leinitu
ojek
Motor tempel
6.
Sila
ojek
Motor tempel
7.
Nalahia
ojek
Motor tempel
Sumber : Kantor Camat Nusalaut
Dari data di atas terlihat bahwa Negeri Ameth tidak membutuhkan alat transportasi ke ibukota Kecamatan karena letak ibukota kecamatan berada di Negeri Ameth. Untuk angkutan laut yang digunakan selain untuk mengangkut penumpang kapal ferry yang datang atau pergi, khusus untuk Negeri Titawaai penggunaan angkutan laut sangat murah jika dibandingkan dengan menggunakan ojek.
Jumlah Sarana Transportasi di Kecamatan Nusalaut


NO


NEGERI
TRANSPORTASI
DARAT
LAUT
SEPEDA MOTOR
MOTOR TEMPEL
SPEED BOAT
2012
2012
2012
1.
Ameth
15
5
0
2.
Akoon
7
0
0
3.
Abubu
5
3
1
4.
Titawaai
13
6
1
5.
Leinitu
3
0
0
6.
Sila
2
1
0
7.
Nalahia
6
1
0
JUMLAH
51
15
3
Sumber : Kantor Camat Nusalaut

Dari tabel tersebut terbaca bahwa jumlah sarana transportasi yang ada baik sarana transportasi darat maupun transportasi laut seluruhnya berjumlah 69 buah dengan perincian sepeda motor sebanyak 51 unit sedangkan sisanya 18 unit merupakan sarana transportasi laut. Kepemilikan alat angkutan darat yang sangat dominan tersebut, selain karena sudah tersedianya prasarana jalan darat juga disebabkan karena biaya yang diperlukan untuk mendapat sebuah sepeda motor tergolong murah dan ditambah dengan kemudahan untuk memperoleh jika dibandingkan dengan alat angkutan laut. Untuk sarana transportasi laut, terdapat satu negeri yang sama sekali tidak memiliki angkutan tersebut yakni Negeri Akoon. Untuk melakukan perjalanan ke Ambon dan Masohi masyarakat negeri ini menggunakan Kapal Ferry sedangkan untuk perjalanan ke Saparua, mereka memanfaatkan motor tempel yang ada di Negeri Ameth.
Panjang Jalan dan Jumlah Prasarana Transportasi di Kecamatan Nusalaut


NO


NEGERI
TRANSPORTASI
DARAT
LAUT
JALAN
(Km)
JEMBATAN
PELABUHAN LAUT
TAMBATAN PERAHU
1.
Ameth
4
4
1
1
2.
Akoon
3
2
0
0
3.
Abubu
3
2
0
0
4.
Titawaai
5
4
0
0
5.
Leinitu
3.5
0
0
0
6.
Sila
2
1
0
1
7.
Nalahia
3.5
2
1
0
JUMLAH
24
15
2
2
Sumber : Kantor Camat Nusalaut
Panjang jalan darat di Kecamatan Nusalaut (lingkar Nusalaut) adalah  ±24 Km yang sudah diaspal ±21 km sedangkan sisanya merupakan jalan tanah yang merupakan pembukaan jalan baru yang telah dikerjakan sejak tahun 2005 namun hingga kini belum dikerjakan pengaspalannya. Tabel berikut menunjukan secara jelas konstruksi jalan lingkar Nusalaut.
Panjang Jalan Menurut Jenis Konstruksi di Kecamatan Nusalaut

NO

NEGERI
JALAN (Km)
JALAN ASPAL
TANAH DIPERKERAS
PEMBUKAAN JALAN BARU
2011
2012
2011
2012
2011
2012
1.
Ameth
4
4




2.
Akoon
3
3




3.
Abubu
3
3




4.
Titawaai
5
5




5.
Leinitu
0,2
0,2


3,3
3,3
6.
Sila
2
2




7.
Nalahia
3
3




JUMLAH
20,2
20,2


3,3
3,3
Sumber : Kantor Camat Nusalaut
 Kondisi jalan aspal sebagian besarnya rusak baik ringan maupun berat sehingga jalan tersebut tidak dapat dilewati oleh kendaraan roda 4, dan hanya bisa digunakan oleh kendaraan roda 2.

Jumlah dan Kondisi Prasarana Tansportasi Darat di Kecamatan Nusalaut

NO

NEGERI
JALAN (Km)
JEMBATAN
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
BERAT
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
2011
2012
1.
Ameth
0,3
0,2
0,7
0,7
3
3,1

3



1
2.
Akoon
0,6
0,5
1,1
1,0
1,3
1,5

2




3.
Abubu
2,6
2.6
0,2
0,2
0,2
0,2

2




4.
Titawaai
4,0
4.0
0,5
0,5
0,5
0,5

4




5.
Leinitu
0,2
0,2










6.
Sila
1,5
2,5
0,5
0.5



1




7.
Nalahia
0,5
0,2
0,7
0,8
1,8
2





2
JUMLAH
9,7
9,3
3,7
3,7
6,8
7,2

12



3
Sumber : Kantor Camat Nusalaut
Kondisi ruas jalan Ameth-Akoon
terlihat bahwa secara keseluruhan panjang jalan yang mengalami kerusakan adalah sepanjang 10,9 Km atau sebesar 54% dari keseluruhan jalan aspal yang ada yakni 20,2 Km. Sedang panjang jalan dengan kondisi baik hanya sebesar 46% dari keseluruhan panjang jalan aspal. Hal ini berarti lebih dari setengah jalan tersebut rusak bahkan jalan sepanjang 6 Km tidak layak untuk dilewati oleh kendaraan.
Kondisi ruas jalan Titawaai-Leinitu yang belum di aspal
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa panjang jalan lingkar Nusalaut ±24 Km. Sepanjang 20,20 telah di aspal sisanya merupakan jalan yang telah dibuka sejak lama. Sepanjang jalan tanah ini tidak bisa dilewati oleh kendaraan apapun. Kondisi ini menyebabkan perjalanan masyarakat Negeri Titawaai untuk menuju dermaga Ferry harus melakukan perjalanan panjang, padahal jika melalui jalan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama.
Untuk prasarana jembatan seluruhnya berjumlah 15 buah jembatan yang ada disepanjang jalan lingkar Nusalaut, dimana 3 (tiga) buah diantaranya dalam keadaan rusak berat yang tentunya akan mengancam keselamatan pengendara yang melewati jalan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar