Jumat, 27 Desember 2013

Pelantikan Pengurus Ikatan Keluarga Besar Nusahulawanno

Masyarakat Nusalaut di Kota Ambon, pada hari ini (Jumat, 27 Desember 2013), merayakan Natal IKBN dengan meriah Ambon. Acara Natal yang bernuansa "hiburan" tersebut menghadir pdt. Chris Manusama asal Negeri Abubu sebagai pembawa khotbah dengan pesan Natal yang bersandar pada tema Natal Mulikanlah ALLAH dan menjadi berkat di bumi.
dalam acara tersebut juga dilaksanakan pelantikan pengurus Ikatan Keluarga Besar Nusalahulawanno periode 2013-2018 yang kepengurusannya mengedepankan angka tujuh dan mewakili ketujuh negeri yang ada di Nusalaut. pelantikan pengurus dilakukan oleh Walikota Ambon dan diteguhkan oleh pdt. Ch. Manusama.
Susunan kepengurusan melibatkan seluruh anak Nusahulawanno yang ada di Indonesia yang oleh pernyertaan TUHAN mempunyai kedudukan yang sangat membanggakan anak-anak negeri Nusahulawanno dalam berbagai bidang.
Perayaan Natal ini di hadiri oleh walikota Ambon, para petinggi daerah dan nasional asal Nusalaut dan juga Camat Nusalaut dan ketujuh Kepala Pemerintahan Negeri di Nusalaut.
semoga acara Natal ini menjadi "pintu masuk" bagi terbangunnya kebersamaan anak-anak Nusalahulawano di mana saja berada.

Ekspedisi 1000 pulau


“ekspedisi 1000 pulau “  adalah slogan  kegiatan sebagai apresiasi bagi Pahlawan Perempuan Maluku Martha Christina Tiahahu. Martha berjuang bersama ayahnya Paulus Tiahahu sejak umur 16 tahun dan melihat ayahnya meninggal ditembak penjajah di benteng  Beverwijk di Negeri Sila Sila Pulau Nusalaut pada tahun 1818 dengan tegar.  Setelah itu Martha berjuang terus melawan penjajah dan akhirnya di tangkap untuk di bawa ke Pulau Jawa.  Dalam perjalanan,  Mutiara dari  Nusalaut ini melakukan aksi mogok makan sehingga meninggal dan di buang di Laut Banda-Maluku.  Hal ini yang menginspirasi dilakukan ekspedisi 1000 pulau suatu kegiatan  yang bergerak, sama seperti air laut yang membawa spirit dan semangat yang tidak pernah mati,  kegiatan ini pada dasarnya merupakan ‘entry point” untuk mewujudkan “Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia”

Senin, 18 November 2013

e-KTP di Kecamatan Nusalaut

berdasarkan data terkini dengan mengacu pada DPT Pemilu Legislatif 2014 jumlah pemilih di Kecamatan Nusalaut adalah sebanyak 3415 orang. dari jumlah tersebut sebanyak 2869 orang telah melakukan perekaman e-KTP, sedangkan sisanya 556 orang belum melakukan perekaman. jumlah tersebut sudah termasuk yang berhak memiliki KTP pada bulan April 2014, ini berarti pelaksanaan perekaman e-KTP di Kecamatan Nusalaut mencapai 83,77% sampai dengan Nopember 2013. dengan sisa waktu sampai akhir Desember 2013 diharapkan seluruh masyarakat Kecamatan Nusalaut yang berhak ikut dalam Pemilu Legislatif Tahun 2014 sudah terekam. keterlambatan yang terjadi karena perangkat yang ada belum menerima data penduduk yang belum berusia 17 tahun. saat ini perangkat tersebut telah diinstal dengan program yang bisa merekam penduduk yang berhak mengikuti pemilu legislatif 2014.
dari jumlah 2869 penduduk yang telah melakukan perekeman, baru 1079 orang atau 37,61% yang telah memiliki e-KTP. sedangkan sisanya belum memiliki karena harus menunggu pembuatannya di jakarta.


Jumat, 15 November 2013

Pentingnya Kebijakan Sensitif Konflik

Fungsi utama pemerintah adalah mengelola konflik diantara berbagai macam kelompok masyarakat; demikian menurut Zartman ketika mengatakan “governing is conflict manajement”. Hal ini berarti bahwa dengan hadirnya pemerintah seharusnya konflik antar masyarakat tidak perlu terjadi. Sayangnya perjalanan negeri-negeri dalam wilayah Provinsi Maluku dan juga di wilayah lainnya di Indonesia masih rentan terhadap konflik antar kelompok. Di Maluku konflik antar negeri merupakan fenomena umum yang tidak terselesaikan hingga saat ini. Dapat dipastikan setiap tahun akan terjadi konflik yang bersifat destruktif antar negeri-negeri yang bertetangga; konflik terakhir yang cukup menyibukkan semua pihak adalah konflik antara Negeri Potho dan Negeri Haria- dua negeri tetangga di Kecamatan Saparua.