“ekspedisi 1000 pulau “ adalah slogan kegiatan sebagai apresiasi bagi Pahlawan Perempuan Maluku Martha Christina Tiahahu. Martha berjuang bersama ayahnya Paulus Tiahahu sejak umur 16 tahun dan melihat ayahnya meninggal ditembak penjajah di benteng Beverwijk di Negeri Sila Sila Pulau Nusalaut pada tahun 1818 dengan tegar. Setelah itu Martha berjuang terus melawan penjajah dan akhirnya di tangkap untuk di bawa ke Pulau Jawa. Dalam perjalanan, Mutiara dari Nusalaut ini melakukan aksi mogok makan sehingga meninggal dan di buang di Laut Banda-Maluku. Hal ini yang menginspirasi dilakukan ekspedisi 1000 pulau suatu kegiatan yang bergerak, sama seperti air laut yang membawa spirit dan semangat yang tidak pernah mati, kegiatan ini pada dasarnya merupakan ‘entry point” untuk mewujudkan “Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia”
Semua
aktifitas adalah bersifat mendorong partisipasi
masyaraka berdaya sebagai pengerak sehingga mempersiapkan masyarakat
sebagai pemilik program. Dalam
Pelaksanaanya, masyarakat adalah subjek.
Kami sebagai inisator lebih kearah mengubungkan semua pihak (mitra strategi, Mitra Koalisi, Pemerintah,
Parlemen baik personal maupun institusi untuk dapat berkolaborasi dalam
aktifitas Eskpedisi 1000 yang akan
bermuara untuk pada mewujudkan Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia sebagai
bagaian dari mewujudkan masyarakat yang sejaterah atas kekayaan alam dan pesona
alam yang sangat indah pemberian Tuhan bagi negri 1000 Pulau di Timur ini
@eskpedisi 1000 pulau adalah program berkelanjutan yang
mana tahun 2014 adalah start
awal bagi gerakan “make a Change, Changing life” dan “ Mulai dari Beta” yang di
mulai dari Kepulauan Lease dengan focus pada Pulau Nusalaut sebagai Pulau di
mana Martha Crhistina lahir. Selanjutnya
gerakan akan bepindah pada pulau lain di kabupaten/kota di
Maluku.
Ekspedisi
1000 pulau di Kecamatan Nusalaut meliputi tujuh buah program yakni :
1.
1000
Perpustakaan kotak,
a. Nilaiku
: Perpustakaan kotak akan di sebar keseluruh Maluku
dengan target 1000 titik. Anak-anak akan menimati membaca dimana saja
dan kapan saja dengan hanya membawa kota dalam kebersamaan. Aktifitas utama
pada saat membaca adalah anak-anak didorong menulis 3 kebaiakan yang dia
lakukan setiap hari dan setelah 30 hari catatan kebaikan itu dikirim kepada
kami (penyelegara). Sebagai rewor anak akan mendapat buku yg dicap sertifikat
namanya, anak yg mendapat buku kemudian setelah memebaca akan menyumbang kepada
perpustakaan kotak di desanya. Sehingga
kontinyutas aktifitas perpustakaan kotak akan terus berlangsung.
b. Ceritaku, anak-anak
akan didorong untuk menulis cerita tentang kampunganya, sejarah, tempat
wisata.
c. Karyaku, Cerita-cerita
anak-anak ini dikumpulkan untuk kemudian
dibuat buku dan di share ke kotak yang lain sehingga anak-anak seribu pulau ini
akan dikenal oleh sluruh anak Maluku bahkan dunia. Cerita yang menarik akan di buat film dokumenter
yang merupakan karya anak-anak di desa itu, sebagai bahan untuk memperkenalkan
Maluku sebagai Mutiara Pariwisata Indonesia.
2.
Sekolah
Sondor dinding
(sebuah sekolah yang dilakukan dengan tidak membatasi
tempat, umur . Punya kurikulum dan capaian tujuan. Kegiatan ini sduah dilakukan pada kondsi
kerusuhan dimana kami mengajar anak-anak dihutan-hutan.) Dalam program ini kita fokuskan kepada dua
kelompok :
a. Sekolah Peace Building
sebuah program untuk persiapan pemimpin dari anak
dan pemuda. Kegiatan berupa training 3
hari 2 malam dengan nama Badat BootmCamp
(BBC) akan melibatkan anak-anak umur 16-18 tahun. Untuk awal dimulai
dari pemilihan anak-anak terbaik dari desa-desa di Kepuluan Lease. Target dalam tahun 2014i sebanyak 1000 anak
muda yang dilatih.
b. Sekolah Peremuan
Membangun kapasitas Perempuan sebagai Penjaga Pulau, mempersiapan
Perempua agar dapat berkontribusi di rana politik, pengembangn
ekonomi dan Kearifan budaya lokal.
Sekolah yang di bagi dalam 3 jenjang : tingkat
dasar, menegah dan Advance yang akan mempersiapan Perempuan Penjaga Pulau untuk berkarya yang diapresiasikan pada Fesitival Martha Christina Tiahahu yang
dibangun oleh peserta dari sekolah perempuan
MCT.
c. 1000 aktifitas memberkati Negeri, suatu
kegiatan dengan jumlah 1000 item yang dilakukan bersamaan oleh untuk memberkati
dirinya, desanya, kotannya, Porpinsi, Inondesia dan dunia. Dengan Moto “Make a
Change, Changing life”. “Mulai dari
Beta”
3.
Bedah
Pulau
a.
Gerakan
Kamboti (kamboti adalah keranjang yang dibuat dari daun
kelapa ) sebagai wadah tempat sampah untuk
membangun budaya bersih. Pengolahan sampah untuk pupuk dan sumber energy
b.
Gerakan
Toilet bersih, kegiatan untuk para pria dewasa dalam membuat
Toilet bersih sehingga dapat menjadikan rumah penduduk sebagai Homestay.
c.
Gerakan
Penjaga Pulau, kegiatan bagi anak-anak Muda untuk dapat
menjaga hutan dan laut, Anak-anak muda dapat dilatih untuk mengembangkan sumber
daya alam, menjadi guide diving, pemandu
wisata dll.
4.
1000
aktifitas memberkati Negeri,
suatu kegiatan dengan jumlah 1000 item yang dilakukan bersamaan untuk memberkati negri yang dimulai dari diri
sendiri, desanya, kotannya, Porpinsi, Indonesia dan dunia. Dengan Moto “Make a
Change, Changing life”. “Mulai dari
Beta”
5.
Art
dan Culture
a.
Pelatihan Art dan budaya Maluku untuk menghidupka, melestarikan budaya Maluku (tari, music dan lagu, seni bertutur, akitifitas unik dinegri dll) ,
mengemas untuk menjadikannya sebagai seni pertunjukan.
b. Art
dan Culture Mobile, Mobil
pertunjunjukan yang dilengkapi dengan Sound dan multimedia sebagai bahan
sosialisasi, gerakan ekspedisi 1000 pulau. Wadah kreatifitas anak Maluku. Media untuk mendapatkan dan menyalurkan bakat
anak Maluku agar dapat berkarya di
industry Musik.
6.
Martha
Christina Abad 21, Suatu aktifitas
untuk memilih perempuan-perempuan Maluku
baik di Desa, Maluku maupun dunia yang melakukan perubahan. Apresiasi dan Malam Martha Cristina Awarad
juga menjadi ajang informasi dan motivasi bagi masyarakat khsusnya perempuan
untuk dapat berjuang menjadikan dunia yang lebih baik.
7.
Festival
1000 Pulau, adalah agenda Tahunan yang diharapkan dapat menjadi
pengerak bagi terjadinya Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia. Dengan Keyakinan bahwa bila Pariwisata Maluku
bangkit untuk menjual pesona keindahan alam yang luar biasa, yang menjadi
kebutuhan dunia, semua elem aspek kehidupan akan terdorong untuk
mendukung. Keamanan, ekonomi dan
industry kreatif akan berkembang , nilai
buadaya orang Maluku, pengelolaan
sumberdaya yang berpihak pada lingkungan dll. Sehingga Agenda Pembanguna dapat
disatukan dalam sebuah gerakan yng memihak kepada masyarakat dan sudah barang
memudahkan pemerintah dalam melaksana pembangunan di Maluku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar