Jumat, 27 Desember 2013

Ekspedisi 1000 pulau


“ekspedisi 1000 pulau “  adalah slogan  kegiatan sebagai apresiasi bagi Pahlawan Perempuan Maluku Martha Christina Tiahahu. Martha berjuang bersama ayahnya Paulus Tiahahu sejak umur 16 tahun dan melihat ayahnya meninggal ditembak penjajah di benteng  Beverwijk di Negeri Sila Sila Pulau Nusalaut pada tahun 1818 dengan tegar.  Setelah itu Martha berjuang terus melawan penjajah dan akhirnya di tangkap untuk di bawa ke Pulau Jawa.  Dalam perjalanan,  Mutiara dari  Nusalaut ini melakukan aksi mogok makan sehingga meninggal dan di buang di Laut Banda-Maluku.  Hal ini yang menginspirasi dilakukan ekspedisi 1000 pulau suatu kegiatan  yang bergerak, sama seperti air laut yang membawa spirit dan semangat yang tidak pernah mati,  kegiatan ini pada dasarnya merupakan ‘entry point” untuk mewujudkan “Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia”
Semua aktifitas adalah bersifat mendorong partisipasi  masyaraka berdaya sebagai pengerak sehingga mempersiapkan masyarakat sebagai pemilik program. Dalam Pelaksanaanya, masyarakat adalah subjek.  Kami sebagai inisator lebih kearah mengubungkan semua pihak  (mitra strategi, Mitra Koalisi, Pemerintah, Parlemen baik personal maupun institusi untuk dapat berkolaborasi dalam aktifitas Eskpedisi 1000  yang akan bermuara untuk pada mewujudkan Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia sebagai bagaian dari mewujudkan masyarakat yang sejaterah atas kekayaan alam dan pesona alam yang sangat indah pemberian Tuhan bagi negri 1000 Pulau di Timur ini
@eskpedisi 1000 pulau adalah program berkelanjutan yang mana tahun 2014 adalah start awal bagi gerakan “make a Change, Changing life” dan “ Mulai dari Beta” yang di mulai dari Kepulauan Lease dengan focus pada Pulau Nusalaut sebagai Pulau di mana Martha Crhistina lahir. Selanjutnya  gerakan akan bepindah pada pulau lain di kabupaten/kota di Maluku.
Ekspedisi 1000 pulau di Kecamatan Nusalaut meliputi tujuh buah program yakni :
1.      1000 Perpustakaan kotak, 
a.       Nilaiku  : Perpustakaan kotak akan di sebar keseluruh Maluku dengan target  1000 titik.  Anak-anak akan menimati membaca dimana saja dan kapan saja dengan hanya membawa kota dalam kebersamaan. Aktifitas utama pada saat membaca adalah anak-anak didorong menulis 3 kebaiakan yang dia lakukan setiap hari dan setelah 30 hari catatan kebaikan itu dikirim kepada kami (penyelegara). Sebagai rewor anak akan mendapat buku yg dicap sertifikat namanya, anak yg mendapat buku kemudian setelah memebaca akan menyumbang kepada perpustakaan kotak di desanya.  Sehingga kontinyutas aktifitas perpustakaan kotak akan terus berlangsung.
b.      Ceritaku, anak-anak akan didorong untuk menulis cerita tentang kampunganya, sejarah, tempat wisata. 
c.       Karyaku, Cerita-cerita anak-anak ini  dikumpulkan untuk kemudian dibuat buku dan di share ke kotak yang lain sehingga anak-anak seribu pulau ini akan dikenal oleh sluruh anak Maluku bahkan dunia.  Cerita yang menarik akan di buat film dokumenter yang merupakan karya anak-anak di desa itu, sebagai bahan untuk memperkenalkan Maluku sebagai Mutiara Pariwisata Indonesia.
2.      Sekolah Sondor dinding
(sebuah  sekolah yang dilakukan dengan tidak membatasi tempat, umur . Punya kurikulum dan capaian tujuan.  Kegiatan ini sduah dilakukan pada kondsi kerusuhan dimana kami mengajar anak-anak dihutan-hutan.)  Dalam program ini kita fokuskan kepada dua kelompok  :
a.      Sekolah  Peace Building
sebuah program untuk persiapan pemimpin dari anak dan pemuda.   Kegiatan berupa training 3 hari 2 malam dengan nama Badat BootmCamp  (BBC) akan melibatkan anak-anak umur 16-18 tahun. Untuk awal dimulai dari pemilihan anak-anak terbaik dari desa-desa di Kepuluan Lease.   Target dalam tahun 2014i sebanyak 1000 anak muda yang dilatih.

b.      Sekolah Peremuan 
 Membangun kapasitas Perempuan sebagai Penjaga Pulau, mempersiapan Perempua agar  dapat  berkontribusi di rana politik, pengembangn ekonomi dan Kearifan  budaya lokal. 
Sekolah yang di bagi dalam 3 jenjang : tingkat dasar, menegah dan Advance yang akan mempersiapan Perempuan Penjaga  Pulau untuk berkarya  yang diapresiasikan pada  Fesitival Martha Christina Tiahahu yang dibangun oleh peserta dari sekolah perempuan  MCT.

c.       1000 aktifitas  memberkati Negeri, suatu kegiatan dengan jumlah 1000 item yang dilakukan bersamaan oleh untuk memberkati dirinya, desanya, kotannya, Porpinsi, Inondesia dan dunia. Dengan Moto “Make a Change, Changing life”.  “Mulai dari Beta”

3.      Bedah Pulau
a.      Gerakan Kamboti (kamboti adalah keranjang yang dibuat dari daun kelapa ) sebagai wadah tempat sampah untuk  membangun budaya bersih. Pengolahan sampah untuk pupuk dan sumber energy
b.      Gerakan Toilet bersih, kegiatan untuk para pria dewasa dalam membuat Toilet bersih sehingga dapat menjadikan rumah penduduk  sebagai Homestay.
c.       Gerakan Penjaga Pulau, kegiatan bagi anak-anak Muda untuk dapat menjaga hutan dan laut, Anak-anak muda dapat dilatih untuk mengembangkan sumber daya alam, menjadi  guide diving, pemandu wisata dll.

4.      1000 aktifitas  memberkati Negeri, suatu kegiatan dengan jumlah 1000 item yang dilakukan bersamaan  untuk memberkati negri yang dimulai dari diri sendiri, desanya, kotannya, Porpinsi, Indonesia dan dunia. Dengan Moto “Make a Change, Changing life”.  “Mulai dari Beta”

5.      Art  dan Culture
a.      Pelatihan Art dan budaya Maluku untuk menghidupka, melestarikan  budaya Maluku (tari, music dan lagu,  seni bertutur, akitifitas unik dinegri dll) , mengemas  untuk menjadikannya  sebagai  seni pertunjukan.
b.      Art dan Culture Mobile, Mobil pertunjunjukan yang dilengkapi dengan Sound dan multimedia sebagai bahan sosialisasi, gerakan ekspedisi 1000 pulau. Wadah kreatifitas anak Maluku.  Media untuk mendapatkan dan menyalurkan bakat anak Maluku agar dapat berkarya di  industry Musik.

  
6.      Martha Christina   Abad 21, Suatu aktifitas untuk  memilih perempuan-perempuan Maluku baik di Desa, Maluku maupun dunia yang melakukan perubahan.  Apresiasi dan Malam Martha Cristina Awarad juga menjadi ajang informasi dan motivasi bagi masyarakat khsusnya perempuan untuk dapat berjuang menjadikan dunia yang lebih baik.

7.      Festival 1000 Pulau, adalah agenda Tahunan yang diharapkan dapat menjadi pengerak bagi terjadinya Maluku Mutiara Pariwisata Indonesia.  Dengan Keyakinan bahwa bila Pariwisata Maluku bangkit untuk menjual pesona keindahan alam yang luar biasa, yang menjadi kebutuhan dunia, semua elem aspek kehidupan akan terdorong untuk mendukung.  Keamanan, ekonomi dan industry  kreatif akan berkembang , nilai buadaya orang Maluku,  pengelolaan sumberdaya yang berpihak pada lingkungan dll. Sehingga Agenda Pembanguna dapat disatukan dalam sebuah gerakan yng memihak kepada masyarakat dan sudah barang memudahkan pemerintah dalam melaksana pembangunan di Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar