Mata
pencaharian masyarakat Nusalaut terutama laki-laki usia kerja sebagian besar
memiliki mata pencaharian ganda, yakni nelayan sekaligus petani. Hal ini
disebabkan karena kondisi alam yang berlaku. Jika pada musim penghujan dengan
kondisi laut yang tidak bersahabat maka hampir sebagian besarnya melakukan
aktivitas pertanian (hal inilah yang menyebabkan produksi pertanian di
kecamatan Nusalaut rendah. Sebab aktivitasnya hanya pada watu tertentu dan juga
pada musim penghujan yang secara langsung berdampak negative terhadap tanaman
pertanian yang ada). Sedangkan pada musim kemarau, dengan kondisi laut yang
cenderung bersahabat, maka seluruhnya akan kembali melaut untuk mencari ikan.
Oleh karenanya mereka yang melakukan pekerjaan ganda dikategorikan sebagai
nelayan.
Data
lapangan menunjukan bahwa sebagian besar
masyarakat di Kecamatan Nusalaut adalah nelayan, hal ini dimungkinkan karena
letak kecamatan yang merupakan sebuah pulau berada ditengah laut yang luas
yakni laut Banda. Sedangkan masyarakat yang bukan usia kerja memiliki jumlah
yang paling besar yakni 1618 orang dari 5513 orang atau
sebesar 29,35% dari jumlah penduduk. Besarnya jumlah penduduk yang bukan usia
kerja ini disebabkan karenakan usia kerja hanya berada pada
usia 16 sampai dengan 65 tahun sedangkan lainnya merupakan merupakan usia yang
belum produktif dan tidak produktif. Usia belum produktif adalah usia dibawah 5
tahun dan usia sekolah, sedangkan usia tidak produktif adalah mereka yang
berusia di atas 65 tahun.
Jumlah
Nelayan sebanyak 1605 orang dari jumlah penduduk
seluruhnya, atau sebesar 29,11% dari jumlah penduduk yang ada, sedangkan ibu
rumah tangga menempati urutan ketiga dengan jumlah 1293 orang atau sebesar 23,45%,
kemudian petani yang berjumlah 597 orang atau sebesar 10,83%. Sisanya sebanyak 7,26%
penduduk terdiri dari PNS, tukang, pedagang dan pensiunan serta TNI/POLRI.
Pekerjaan lainnya adalah montir dan penyuling enau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar